Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Cara Mengakhiri Perang, Bagian 4 dari 7: Tanya Jawab

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Sebelum kita capai yang tertinggi, ada beberapa atau lima istana yang mesti kita lalui, dan tiga di antaranya merupakan tingkat terendah, termasuk alam kita. Itulah mereka bertiga. Dan ketiganya ini adalah alam-alam kreativitas yang paling ilusif. Jadi, setiap orang yang berada di ketiga alam keberadaan ini, atau tiga tingkat kesadaran ini, mempercayai sesuatu yang bukan dirinya. Dan mereka terselubung dari kebenaran beberapa tahun setelah kelahiran. Dan tabir itu semakin hari semakin tebal. Semakin kita terlibat dalam aktivitas duniawi, semakin kita lupa akan Rumah sejati kita. Di atas ketiga alam ini, ada keberadaan yang lebih berorientasi spiritual. Dan di sanalah kita harus melintas terakhir kali agar mengetahui Jati Diri kita dalam segala Kemegahan, segala Kemuliaan. Kita bersatu dengan Tuhan. Kita akan menyatakan, “Saya bersatu dengan Tuhan. Aku dan Bapa adalah satu.” […]

Dan Quan Yin, itu artinya berhubungan kembali dengan getaran Tuhan, dengan Sabda Tuhan, dengan Tuhan. […]

“Quan Yin” adalah istilah bahasa Mandarin, dan saya memulainya di Taiwan (Formosa) dan di sana mereka berbicara bahasa Mandarin, lalu semua buku dicetak dalam bahasa Mandarin. Jadi, mereka pertahankan namanya. Seperti Kristus adalah nama Ibrani untuk Orang Suci tercerahkan, dan Buddha adalah nama Sansekerta untuk Orang Suci tercerahkan. Tetapi mereka mempertahankan kata itu, karena sudah menjadi kebiasaan, dan semua orang bicara seperti itu. Tapi itu sama saja. […]

Jika planet kita meningkat ke tingkat pemahaman spiritual yang lebih tinggi, tidak akan ada lagi perang. Perang hanya terjadi dalam suasana kebencian, kesalahpahaman, frustrasi, karena adanya jarak antara manusia dengan Tuhan di dalam diri mereka. Perang adalah teriakan kesedihan, kerinduan akan Rumah. Tangisan paling putus asa, paling keras dari seorang anak yang tidak tahu di mana ayahnya. […] Maka, satu-satunya cara mengakhiri perang di planet ini atau di mana pun adalah menjadi tercerahkan, mengenal Tuhan, seperti halnya seorang anak yang dipeluk ibunya dan ia akan berhenti menangis.

Photo Caption: Memilikinya di Dalam, Bersinar Cerah di Luar!

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian (4/7)
1
Kata-kata Bijak
2025-03-03
1060 Tampilan
2
Kata-kata Bijak
2025-03-04
890 Tampilan
3
Kata-kata Bijak
2025-03-05
767 Tampilan
4
Kata-kata Bijak
2025-03-06
717 Tampilan
Tonton Lebih Banyak
Video Terbaru
35:11
Berita Patut Disimak
2025-03-06
192 Tampilan
Kata-kata Bijak
2025-03-06
717 Tampilan
Perjalanan Melalui Alam Estetis
2025-03-06
224 Tampilan
Antara Guru dan Murid
2025-03-06
1706 Tampilan
Ringkas
2025-03-05
513 Tampilan
37:11
Berita Patut Disimak
2025-03-05
232 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android